Suatu Hari di Negri
kambing, terlihat kambing-kambing putih hidup dengan damai namun di sisi lain, Sayangnya
kambing putih hanya mau bergaul dengan sesama kambing putih. Di negeri itu,
hiduplah satu keluarga kambing hitam. Bagi kambing-kambing putih, keluarga
kambing hitam adalah pembawa sial. Menurut mereka, dimana ada kambing hitam, di
situ akan terjadi masalah.
Keluarga kambing hitam memiliki seekor anak kambing hitam.
Namanya si kecil Hitam. Setiap sore, si kecil hitam hanya bisa memandangi
anak-anak kambing putih yang asyik bermain. Ia tidak diijinkan ikut bermain
bersama.
Si kecil hitam menjadi sedih. "Mengapa buluku berwarna
hitam?"keluhnya.
Si kecil hitam lalu berniat mengubah bulunya menjadi putih.
Ia menceburkan dirinya ke dalam ember cat putih. Dalam sekejap, bulu-bulunya
pun berwarna putih.
"Mbeeeekkkk!" soraknya kegirangan. Ia menghampiri
anak-anak kambing putih dan bermain bersama mereka. Ia merasa sangat senang.
Saat sedang bermain, tiba-tiba langit menjadi gelap. Hujan
deras pun turun. Akibatnya, cat putih di tubuh si kecil hitam menjadi luntur.
Kambing-kambing putih berteriak kesal melihatnya.
"Pantas hujan turun! Pasti gara-gara kambing hitam
bermain bersama kita. Dia memang pembawa masalah!"
Si kecil hitam sedih sekali. Ia berlari pulang dan bertanya
pada ibunya.
"Apa betul, kambing hitam memang pembawa masalah?"
"Tentu saja tidak, Nak. Kambing-kambing putih menjauhi
kita hanya karena kita berbeda. Tapi jangan khawatir. Ibu yakin, suatu saat
mereka akan menyadari kalau pendapat itu salah..."
Suatu hari, si kecil hitam menonton anak-anak kambing putih
yang sedang bermain. Tiba-tiba dia melihat seekor serigala mendekati
kambing-kambing putih. Para kambing putih lari kocar-kacir. Seekor kambing
putih tertangkap.
Tanpa rasa takut, si kecil hitam berlari mendekat. Ia
mengambil buah-buah busuk yang berserakan di tanah dan melempari si serigala.
"Auuuu!" seru serigala sambil melindungi tubuhnya.
Si kecil hitam segera bersembunyi di antara semak-semak.
Bulunya yang berwarna hitam membuat ia mudah bersembunyi. Serigala tidak
melihatnya. Si kecil hitam terus melempari si serigala dengan buah busuk, lalu
buru-buru bersembunyi lagi. Serigala akhirnya melarikan diri. Anak kambing
putih tadi selamat.
Para kambing putih sangat berterima kasih pada si kecil
hitam. Mereka mengagumi keberaniannya. Sejak saat itu, kambing putih dan kambing
hitam hidup dengan damai tanpa membeda-bedakan warna bulu.
Pesan Moral : “Hiduplah saling berdampingan dengan damai dan
saling tolong – menolong walaupun memiliki perbedaan, karena dengan perbedaan hidup akan lebih bewarna.”